4 Serangan Cyber yang Mengancam IT Security Bisnis Anda

Tidak ada sistem yang sangat aman di dunia. Celah IT security akan senantiasa ada dan hacker berlomba untuk menembusnya. Ketika Anda sudah memasang firewall protection, peretas bisa menyasar celah yang lain seperti e-mail ataupun data unduhan.  Synchronized Security pun menjadi salah satu produk idaman. Sebelum memilih alat perlindungan, pahamilah empat tren serangan cyber berikut ini.

1. Denial of Service

Denial of Service (DoS) merupakan serangan berupa permintaan beruntun yang membanjiri server target. Akibatnya, server kewalahan, kehabisan sumber daya, dan tidak dapat meladeni permintaan yang sesungguhnya. Serangan dapat berupa traffic, pesanan palsu, ataupun banjir email. Apabila dibiarkan, serangan ini dapat merugikan kelangsungan bisnis.

Saat ini, dikenal pula serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang merupakan pengembangan dari DoS. Pada DDoS, beberapa hacker bekerja sama menyerang sebuah IT security. Sementara, DoS klasik diibaratkan sebagai pertarungan satu lawan satu.

2. Cryptominer

Cryptomining berarti aktivitas menambang uang crypto, misalnya Bitcoin dan LiteCoin. Jaringan uang crypto bernilai hingga miliaran dolar dan sulit ditembus. Untuk bisa menembusnya, diperlukan daya komputer yang sangat besar. Para peretas pun melakukan inovasi, salah satunya dengan membajak komputer-komputer lain.

Hacker dapat menyisipkan malware melalui program yang diunduh ataupun iklan, sehingga pengguna gadget “numpang lewat” ke situs cryptominer dan meninggalkan jejak di sana. Berdasarkan datta tersebut, cryptominer lantas memanfaatkan komputer pengguna untuk aktivitas menambang. Efeknya, korban akan merasakan tingginya penggunaan CPU di atas batas kewajaran.

3. Botnet

Anda sudah memasang firewall protection? Jangan lupa untuk mewaspadai dengan serangan botnet. Botnet merupakan akronim dari robot network (jaringan robot). Melalui serangan ini, komputer-komputer korban tersisipi program yang terhubung dengan jaringan internet. Program-program ini dapat bersinergi dengan program-program sejenis untuk melaksanakan tugas tertentu layaknya sebuah robot.

Komputer yang telah tersusupi oleh botnet disebut sebagai zombie dan dapat menginfeksi perangkat lainnya di dalam sistem. Efek signifikan yang dirasakan oleh komputer zombie yaitu meningkatnya penggunaan bandwidth secara drastis dan performa internet menjadi lambat.

4. Ransomware

Ransomware—akronim dari ransom malware—mengakibatkan Anda tidak dapat mengakses sistem atau file pribadi. Agar dapat mengaksesnya kembali, Anda disyaratkan untuk membayar sejumlah uang kepada pengirim malware. Pembayaran biasa dilakukan menggunakan uang crypto maupun kartu kredit. Sampai di sini, Anda jadi semakin menginginkan All-in-One Protection?

Ransomware bisa menginfeksi gadget melalui kiriman email dengan attachment berupa file Microsoft Word atau PDF. Malware ini juga bisa disisipkan melalui tautan yang terhubung ke situs penyebar infeksi. Menggunakan teknik sosial (social engineering), penerima email berhasil diyakinkan untuk mengunduh file ataupun melakukan klik pada tautan yang ditargetkan.

Serangan-serangan di atas dapat dicegah dengan senantiasa memperbarui aplikasi ke versi terbaru, memasang firewall protection, antivirus, antispam, dan perlindungan-perlindungan lainnya. Untuk itu, UTM dapat menjadi pilihan All-in-One Protection yang memuat segala jenis perlindungan dalam satu paket. Anda dapat langsung memilih paket UTM sekaligus ataupun memilih produk-produk proteksi UTM sesuai kebutuhan.