Dalam era digital yang semakin canggih, industri perbankan dan finansial menghadapi ancaman cyber yang semakin kompleks. Kesadaran akan pentingnya cybersecurity di sektor ini terus meningkat, seiring dengan meningkatnya insiden serangan cyber yang mengancam keamanan data pelanggan dan operasi bisnis. Dr. Pratama Persada, seorang pakar cybersecurity terkemuka, menekankan pentingnya penguatan keamanan siber melalui penerapan strategi-strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa pembahasan penting mengenai strategi cybersecurity yang dapat diimplementasikan di industri perbankan dan finansial, dibawakan oleh para pakar dari beberapa produk terkemuka.
1. The Power of Penetration Testing in Cybersecurity (Ridgebot)
Penetration testing adalah salah satu langkah penting dalam mengidentifikasi kelemahan dalam sistem keamanan. Menurut representatif Ridgebot, penetration testing memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana seorang peretas potensial dapat mengeksploitasi sistem yang ada. Ridgebot, sebagai salah satu platform penetration testing otomatis, mampu melakukan simulasi serangan dengan cepat dan efisien, memetakan kerentanan, serta memberikan laporan yang terstruktur tentang risiko yang ditemukan.
Dr. Pratama menambahkan bahwa penetration testing tidak hanya penting untuk menemukan kelemahan, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap langkah perbaikan dapat dilakukan dengan cepat sebelum serangan nyata terjadi. “Dalam industri perbankan, di mana data pelanggan sangat sensitif, penetration testing adalah langkah proaktif yang sangat diperlukan,” ujar Dr. Pratama. Ridgebot memudahkan organisasi untuk secara berkala menguji sistem keamanan mereka dan meminimalkan risiko yang mungkin terabaikan.
2. Mastering Privileged Access Management for Enhanced Security (Senhasegura)
Pengelolaan akses yang istimewa atau Privileged Access Management (PAM) menjadi salah satu pilar penting dalam melindungi aset-aset kritis dalam organisasi. Representatif dari Senhasegura menjelaskan bahwa pengelolaan akses pengguna dengan hak istimewa sangat krusial dalam mencegah penyalahgunaan akses internal.
Dr. Pratama menekankan pentingnya penerapan PAM di industri perbankan dan finansial, di mana banyak individu memiliki akses ke sistem inti yang mengandung data sangat sensitif. Dengan solusi dari Senhasegura, perusahaan dapat memantau, mengelola, dan membatasi akses para pengguna istimewa ini, memastikan bahwa hanya individu yang berwenang dan dalam waktu tertentu saja yang memiliki akses ke data atau aplikasi penting. Ini tidak hanya memperkuat postur keamanan tetapi juga memastikan transparansi dan akuntabilitas di setiap lapisan akses.
3. Best Practices for Backup Security in IT (A-one)
Salah satu aspek keamanan yang sering terabaikan adalah keamanan dalam sistem backup. Banyak organisasi yang mengabaikan pentingnya proteksi backup dari serangan cyber, seperti ransomware. Representatif A-one menggarisbawahi pentingnya menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan dan keamanan backup data. Hal ini mencakup enkripsi, segmentasi jaringan backup, dan penerapan kebijakan immutable backups yang tidak dapat diubah setelah disimpan.
“Dalam dunia perbankan, backup yang aman adalah garis pertahanan terakhir ketika terjadi serangan cyber,” kata Dr. Pratama. Dengan solusi dari A-one, organisasi dapat memastikan bahwa data cadangan mereka terlindungi dari manipulasi dan serangan, sehingga operasional dapat segera dipulihkan dalam kasus kehilangan data atau gangguan akibat serangan. Implementasi solusi ini membantu menjaga integritas data bahkan dalam skenario terburuk.
4. Proactive Cybersecurity: Elevating Your Defense with Threat Hunting (Cyble)
Ancaman siber terus berevolusi, dan pendekatan reaktif saja tidak lagi cukup. Representatif Cyble memperkenalkan konsep threat hunting, di mana tim keamanan secara proaktif mencari tanda-tanda serangan yang belum terdeteksi di dalam jaringan mereka. Teknik ini melibatkan analisis mendalam dan pemantauan berkelanjutan terhadap aktivitas jaringan untuk mendeteksi pola serangan yang mencurigakan atau abnormal.
Menurut Dr. Pratama, threat hunting adalah langkah preventif yang harus diterapkan oleh setiap perusahaan perbankan dan finansial yang ingin melindungi diri dari serangan yang lebih canggih. Dengan solusi dari Cyble, tim IT dapat mengidentifikasi ancaman yang mungkin lolos dari deteksi otomatis seperti antivirus atau firewall. Ini memungkinkan tindakan mitigasi diambil sebelum serangan menjadi lebih besar dan merusak. Proaktif dalam cybersecurity bukan hanya pilihan, tapi kebutuhan untuk tetap selangkah lebih maju dari peretas.
Kesimpulan
Kesadaran akan pentingnya cybersecurity di sektor perbankan dan finansial tidak dapat diremehkan. Dengan adanya ancaman yang semakin kompleks, penerapan strategi-strategi seperti penetration testing, privileged access management, keamanan backup, dan threat hunting menjadi krusial untuk melindungi integritas sistem dan data perusahaan. Dr. Pratama Persada menekankan bahwa mengintegrasikan solusi-solusi terbaik dari Ridgebot, Senhasegura, A-one, dan Cyble adalah langkah penting untuk menjaga ketahanan siber di era digital ini.
“Perbankan dan finansial adalah sektor yang paling rentan terhadap serangan cyber karena nilai ekonomis yang tinggi dari data yang mereka miliki. Dengan kombinasi langkah preventif dan proaktif, kita dapat menciptakan ekosistem yang lebih aman dan terlindungi dari serangan siber,” tutup Dr. Pratama Persada.
Berita terkait
2. https://www.neraca.co.id/article/206312/awas-serangan-siber-mengintai-organisasi-anda
3. https://selular.id/2024/09/serangan-siber-di-indonesia-kian-marak-targetkan-data-industri-lokal/
5. https://technologue.id/waspada-serangan-siber-incar-industri-lokal