Data Center dan Cloud Storage: Apa Perbedaannya?

Dalam dunia teknologi informasi, istilah data center dan cloud storage bukanlah hal asing. Keduanya bahkan kerap digunakan secara bergantian untuk merujuk pada sistem penyimpanan data berskala besar yang menggunakan prinsip-prinsip teknologi.

Keterkaitan antara pusat data dan penyimpanan berbasis cloud memunculkan banyak pertanyaan bagi sebagian orang. Apakah cloud storage hanyalah istilah lain dari data center? Apakah keduanya bekerja secara bersamaan? Apakah ada hal yang membedakan kedua istilah ini? Berikut adalah penjelasannya.

Apa itu data center dan cloud storage?

Sebelum membahas lebih jauh tentang perbedaannya, Anda perlu memahami dulu definisi dari data center dan cloud storage. Data center atau pusat data adalah sebuah fasilitas yang dibentuk dan dikembangkan oleh suatu perusahaan untuk menangani seluruh proses penyimpanan data. Fasilitas ini melibatkan beberapa aspek, termasuk aspek teknologi, infrastruktur, dan ahli IT sebagai pihak yang bertanggung jawab menjalankannya.

Sementara itu, cloud storage atau penyimpanan awan adalah media penyimpanan data yang tidak terlihat karena tidak dikembangkan langsung oleh perusahaan tersebut. Cloud storage disediakan oleh penyedia layanan tertentu, seperti Azure Storage dan hanya dapat diakses secara daring.

Adakah perbedaan di antara keduanya?

Merujuk pada pengertiannya, sudah jelas bahwa data center dan cloud storage adalah dua hal yang berbeda—meskipun keduanya saling berhubungan dan sama-sama digunakan sebagai portal penyimpanan data.

Jika dipaparkan lebih lanjut, terdapat sejumlah faktor utama yang membedakan kedua jenis sistem penyimpanan tersebut.

1. Wujud
Data center merupakan portal penyimpanan yang wujud fasilitasnya bisa terlihat secara nyata, sedangkan cloud storage adalah layanan virtual yang hanya tersedia dalam ranah maya. Dengan Azure, Anda bisa mengakses dan memanage data Anda di cloud seperti upload, download, manage Azure files, queues, dan tabel.

2. Kapasitas Penyimpanan
Kapasitas penyimpanan pada pusat data internal kerap dibatasi karena harus melalui prosedur tertentu. Sementara itu, cloud storage menawarkan kapasitas tak terbatas untuk menyimpan data maupun informasi penting milik perusahaan. Setiap langganan Azure dapat memiliki hingga 200 akun penyimpanan, masing-masing dengan ruang hingga 500 TB (kira-kira 550 TB). Tidak ada batasan jumlah file yang dapat Anda masukkan ke dalam akun penyimpanan cloud.

3. Pengelolaan
Pusat data dikelola oleh tim profesional yang terdiri dari ahli IT atau staf terlatih, sedangkan cloud storage dapat dikelola secara langsung oleh seluruh pegawai. Cukup konfigurasikan storage permission dan hak akses beserta rule-nya.

4. Akses
Untuk bisa mengakses pusat data internal, Anda harus melakukan sejumlah langkah verifikasi terstruktur demi mengoptimalkan keamanan data. Sebaliknya, proses verifikasi akses cloud storage lebih fleksibel serta dapat dilakukan oleh siapa saja dengan menggunakan beragam media. Di Azure, akses data Anda dengan aman menggunakan Azure AD dan izin daftar kontrol akses (ACL) yang disesuaikan.

Faktor-faktor di atas menjawab pertanyaan tentang apa yang membedakan data center dan cloud storage. Namun, kini muncul pertanyaan lain: manakah yang lebih baik?

Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa saja beragam karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Data center bisa dianggap solusi paling efektif oleh perusahaan besar yang memang memiliki kapasitas dan sumber daya cukup untuk mengembangkan pusat data sendiri.

Namun, bagi perusahaan yang memiliki ruang, aset, maupun sumber daya terbatas, cloud storage adalah alternatif terbaik. Meski tidak disimpan dalam pusat data fisik yang dikembangkan secara internal, data-data penting perusahaan tetap akan terlindungi, bahkan dipulihkan dengan baik ketika terjadi bencana atau kerusakan.

azure solutions