Dalam sebuah industri manufaktur skala besar, biasanya terdiri dari beberapa aset yang cukup besar seperti kantor utama, pabrik, gudang, ruang produksi, atau bahkan sampai gudang transportasi. Itu belum lagi terbagi menjadi beberapa cabang di setiap kota. Walaupun demikian, ada juga industri manufaktur dalam skala besar yang lebih memilih menghemat dengan hanya punya satu kantor besar yang meliputi, pabrik, gudang, sampai garasi transportasi.
Nah, dari besarnya ruang lingkup perusahaan manufaktur tersebut, ada salah satu faktor yang harus benar-benar Anda perhatikan, yaitu disaster recovery. Adanya bencana yang disebabkan natural disaster atau operasional disaster bisa sedikit banyak mempengaruhi operasional. Bahkan di beberapa bencana, ada yang membuat sistem operasional perusahaan mati total.
Untuk Anda yang saat ini sedang merintis bisnis manufaktur atau bahkan sudah mempunyai industri manufaktur dalam skala besar, kami akan menjelaskan bagaimana tahapan merencanakan disaster recovery. Simak penjelasannya di bawah ini.
Tunjuk Penanggung Jawab
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum melakukan perencanaan adalah tunjuk penanggung jawabnya. Nantinya, sang penanggung jawab ini akan memilih tim-tim pembuat perencanaan disaster recovery. Sebaiknya, orang yang Anda tunjuk sebagai penanggung jawab ini mempunyai akses khusus ke dalam sistem teknologi informasi perusahaan. Jangan lupa, penanggung jawab ini harus memberikan laporan setidaknya satu bulan sekali mengenai progress perencanaan disaster recovery kepada board perusahaan ataupun para investor.
Perencanaan Pemindahan Lokasi atau Sistem Operasional
Selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mempunyai perencanaan pemindahan lokasi atau sistem operasional jika bencana terjadi ataupun setelah bencana tersebut terjadi. Misalnya, jika terjadi natural disaster hebat seperti gempa bumi, banjir atau kebakaran, Anda harus mempunyai rencana apakah akan menghentikan sistem operasional perusahaan atau memindahkannya ke salah satu tempat. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari pemindahan lokasi atau sistem operasional, yang mana harus Anda breakdown satu per satu.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kemudian, perusahaan Anda harus benar-benar mengerti bagaimana caranya melakukan pemanfaatan teknologi informasi. Di era majunya teknologi seperti sekarang, pemanfaatan teknologi informasi akan sangat membantu para pelaku usaha, salah satunya industri manufaktur untuk menyelamatkan data dan sistem perusahaan dari bencana. Anda bisa bekerja sama dengan penyedia jasa untuk melakukan penyelamatan data dan sistem perusahaan.
Dalam memilih penyedia jasa ini, Anda juga harus memperhatikan beberapa faktor, seperti keamanan, pelayanan, harga dan juga fasilitas yang diberikan untuk Anda. Ingat, salah satu data dan sistem perusahaan akan sangat bergantung kepada penyedia jasa ini jika terjadi bencana mendadak.
Komunikasi Antar Departemen
Jika Anda mempunyai industri manufaktur dalam skala besar, Anda harus memecah beberapa bagian per departemen. Misalnya, departemen penjualan harus terpisah dengan departemen produksi, dan sebagainya. Ini tidak hanya akan membantu setiap departemen agar lebih fokus, tetapi juga bisa membuat komunikasi lebih lancar jika terjadi bencana.
Penanggung jawab perencana disaster recovery hanya akan berkomunikasi dengan para kepala departemen. Lalu, penanggung jawab akan melaporkannya kepada Anda sebagai pemilik perusahaan. Ketika bencana datang, komunikasi adalah hal yang utama untuk Anda mengeluarkan keputusan penting.
Walaupun industri manufaktur ini skalanya cukup besar, Anda tetap harus melakukan perencanaan disaster recovery seperti di atas. Jika Anda ingin merencanakan disaster recovery, Anda bisa mempercayakan Azure dari Solusi.com yang memiliki teknologi terpercaya. Tidak ada kata terlambat jika sampai sekarang Anda masih belum mempunyai perencanaan. Anda harus melakukannya sedikit demi sedikit karena risiko disaster bisa datang dari mana saja.