3 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Ingin Menggunakan Disaster Recovery Untuk Perusahaan Otomotif

3 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Menggunakan Disaster Recovery

Untuk urusan disaster recovery, industri otomotif ini berbeda dari industri lainnya seperti ritel ataupun manufaktur. Perusahaan corporate, ritel, ataupun manufaktur biasanya selain mengutamakan keselamatan karyawannya, juga menyelamatkan data dan sistem operasional perusahaan. Nah, di industri otomotif ini, disaster recovery akan lebih mengarah pada bagaimana melakukan prosedur penyelamatan karyawan, baru setelah itu akan dilakukan penyelamatan operasional perusahaan.

Jika Anda sekarang sedang membangun industri otomotif, entah dalam skala kecil ataupun besar, disaster recovery akan sangat membantu Anda dalam menyelamatkan aset perusahaan. Berikut akan dijelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Anda menginginkan menggunakan rencana disaster recovery untuk perusahaan otomotif.

Penyelamatan Karyawan dan Pelanggan

Seperti yang dijelaskan dalam paragraf pembuka, disaster recovery dalam industri otomotif ini lebih mengarah kepada penyelamatan karyawan dan pelanggan. Misalnya, jika Anda mempunyai pabrik ataupun bengkel, tentu Anda harus menyiapkan segala kemungkinan terburuk terjadinya bencana, mulai dari bencana dari internal seperti kelalaian karyawan, kesalahan pelanggan, cacat produk ataupun kesalahan sistem hingga bencana eksternal misalnya kebakaran atau mati lampu. Ada pula risiko bencana alam seperti gempa bumi atau banjir.

Rencana disaster recovery pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat penanggung jawab mengenai keselamatan karyawan dan pelanggan. Penanggung jawab ini akan memastikan segala sistem operasional berjalan dengan lancar. Sedangkan Anda sebagai pemilik perusahaan hanya memantau apakah semua sudah sesuai dengan sistem.

Kemudian yang kedua, Anda harus mengerti hal-hal dasar tentang terjadinya bencana. Misalnya, di mana lokasi polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, sampai pos satpam terdekat. Semakin Anda tahu, ini akan membuat Anda dan para karyawan semakin nyaman.

Persiapan Setelah Bencana

Menurut businessinsider, dari tahun 2000 sampai 2015, bencana alam membuat perusahaan merugi 2,5 triliun dolar. Tidak hanya itu, The Institute for Business and Home Safety juga mengatakan setidaknya 25% perusahaan yang terkena bencana alam akan tutup dan tidak akan buka kembali. Dengan risiko sebesar itu, tentu Anda harus benar-benar siap dengan persiapan setelah bencana.

Di dalam industri otomotif, salah satu hal yang paling masuk akal ketika terjadi bencana adalah mendaftarkan semua karyawan dan perusahaan Anda ke dalam asuransi. Tetapi ingat, beberapa asuransi juga mempunyai polis yang terkadang tidak menguntungkan, jadi sebelum mendaftarkan ke asuransi, baca terlebih dahulu polisnya.

Setelah memastikan semua asuransi terpenuhi, sekarang saatnya untuk mempersiapkan perusahaan agar beroperasi kembali seperti sedia kala. Hal yang harus Anda lakukan adalah membuka secepatnya perusahaan Anda setelah recovery bencana tersebut selesai. Setelah itu, kabari semua pelanggan Anda bahwa masalah di dalam perusahaan sudah beres dan operasional perusahaan bisa berjalan seperti sedia kala.

Disaster Recovery Secara Teknologi

Untuk secara teknologi, Anda bisa bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan backup data penting perusahaan. Jika Anda sudah mempunyai banyak cabang, Anda bisa menghubungkan setiap data perusahaan tersebut ke dalam satu data center. Nantinya ini akan membuat pengelompokan data bisa dengan mudah terkumpul jika terjadi bencana alam.

Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika Anda memiliki perusahaan yang bergerak di dalam industri otomotif. Yang terpenting dalam recovery disaster adalah penyelamatan karyawan dan pelanggan, operasional, dan recovery setelah terjadinya bencana. Anda bisa memulai perencanaan disaster recovery dengan Azure Disaster Recovery dari PT Sarana Solusindo Informatika yang memiliki teknologi tinggi untuk menyelamatkan data aset perusahaan Anda.