Load balancer berguna untuk meningkatkan pelayanan perusahaan kepada para konsumen. Keberadaannya memastikan akses uptime 100% ke layanan aplikasi yang disediakan oleh pihak perusahaan. Dalam praktiknya, ada 2 jenis load balancer yang kerap digunakan, yakni berbasis hardware dan software.
Sesuai dengan namanya, hardware load balancer merupakan metode load balancing yang memanfaatkan software. Sementara itu, software load balancer melakukan tugasnya dalam mengatur traffic jaringan perusahaan menggunakan perangkat lunak. Keduanya punya kelebihannya masing-masing, dan pemilihan pemakaiannya pun bergantung dengan kebutuhan.
Keuntungan Hardware Load balancer
Ketika memilih menggunakan hardware load balancer, Anda akan memperoleh beberapa keuntungan berikut:
1. Kinerja yang optimal
Hal ini bisa diperoleh karena hardware load balancer tersebut secara khusus ditujukan untuk keperluan load balancing. Perangkat ini tidak dibebani dengan tugas lain, sehingga bisa menjalankan tugasnya untuk mengatur traffic dengan optimal.
2. Performa tinggi
Selain memiliki kinerja yang optimal karena tidak ada beban kerja tambahan, hardware load balancer juga secara default punya performa yang tinggi. Hardware yang dipakai sebagai load balancer biasanya memiliki performa yang konsisten dengan latency rendah. Sebagai tambahan, diperlukan chip ASIC (application-specific integrated circuit) yang didesain untuk keperluan khusus.
3. Bisa diandalkan
Ketika menggunakan load balancer berbasis hardware, sistem juga cenderung lebih stabil. Apalagi, hardware yang digunakan secara khusus ditujukan untuk keperluan load balancing. Sebagai tambahan, sistem operasi yang digunakan pada perangkat tersebut juga secara spesifik dipakai untuk meningkatkan performa serta stabilitas.
Hanya saja, Anda perlu mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk mendapatkan keuntungan dari pemakaian load balancer berbasis hardware. Biaya tersebut diperlukan untuk sarana perawatan serta peningkatan performa untuk penanganan traffic yang lebih tinggi.
Keuntungan Software Load balancer
Lalu, bagaimana dengan load balancer berbasis software? Metode ini tentu juga punya beberapa kelebihan yang bisa didapatkan, yaitu:
1. Biaya lebih murah
Ketika menggunakan software load balancer, Anda tidak perlu membeli hardware secara khusus. Sebagai gantinya, terdapat biaya berlangganan yang nominalnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Bahkan, selisih biayanya sangat signifikan, bisa mencapai 75%.
2. Kemudahan dalam pengaturan
Pengaturan beban kerja load balancer juga bisa dilakukan dengan mudah ketika menggunakan software, baik scale up ataupun scale down. Bahkan, pengaturan beban kerja itu bisa pula dilakukan secara real-time, menyesuaikan dengan kondisi traffic.
3. Fleksibel
Keuntungan yang berikutnya adalah software load balancer bisa digunakan secara fleksibel. Penggunaan software load balancer bisa diaplikasikan pada berbagai layanan berbasis cloud yang ada di pasaran, seperti Microsoft Azure atau Amazon Web Services.
Meski terlihat menguntungkan, bukan berarti software load balancer adalah metode load balancing yang sempurna. Secara khusus, kelemahan dari metode ini adalah pada performanya yang lebih rendah dibandingkan hardware soft balancer.
Namun, apa pun metode load balancing yang Anda gunakan, bisa dipastikan penggunaannya bakal meningkatkan performa jaringan perusahaan yang lebih baik. Pada akhirnya, perusahaan bisa memperoleh respons positif dari para konsumen.