Metaverse, Solusi Ruang Kerja Fleksibel di Masa Depan

Teknologi metaverse menjadi perbincangan publik setelah Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook Inc menjadi Meta Platforms Inc. Metaverse didefinisikan sebagai sebuah konsep dunia digital baru yang menggabungkan sejumlah elemen teknologi realitas, seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), extended reality, dan mixed reality (MR), secara real-time. Pengguna dari seluruh dunia bisa masuk dan terhubung di metaverse. Bahkan, hanya melalui smartphone.

Dengan teknologi tersebut, metaverse dapat menjadi tempat pertemuan virtual dengan orang lain, tetapi serasa berada di dunia nyata bersama. Oleh sebab itu, dunia virtual ini dapat menjadi medium untuk bermain, berkolaborasi, dan bersosialisasi dengan cara yang benar-benar baru.

Metaverse pun dianggap mampu mendukung tren kerja di masa depan. Pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan, pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse menjadi tren pada dua hingga tiga tahun ke depan atau sekitar 2023-2024. Bill Gates bahkan menyebut periode tren rapat di dunia virtual itu sebagai “tahun yang paling tidak biasa dan sulit”. Ia menilai, tahun 2022 dan selanjutnya merupakan masa yang lebih digital.

Pasalnya, pola bekerja secara hibrida atau hybrid working yang fleksibel akan semakin masif. Pola bekerja ini dianggap lebih mampu memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan karyawan. Di sisi lain, hybrid working juga dinilai sebagai alternatif terbaik untuk tetap produktif di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya mereda.

Selain itu, metaverse juga bisa menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan rapat virtual dengan lebih efisien. Seperti diketahui, sejak pandemi Covid-19 melanda, karyawan semakin sering memanfaatkan rapat secara virtual untuk berkolaborasi jarak jauh.

Dengan teknologi metaverse, pertemuan virtual tersebut akan semakin berkembang. Metaverse dapat mengakomodasi cara baru dalam bekerja serta menambah keterampilan karyawan yang mengarah pada promosi, peluang kepemimpinan, dan kesuksesan.

Oleh sebab itu, menampilkan dan menghadirkan pengalaman serupa dunia nyata di metaverse membutuhkan dukungan teknologi mumpuni, seperti perangkat lunak atau software. Teknologi ini harus mampu menyematkan fitur kolaborasi langsung di luar panggilan video. Dengan demikian, karyawan bisa bekerja sama dalam satu dokumen dan pada saat yang bersamaan tanpa hambatan.

Pada akhirnya, kolaborasi apik antarkaryawan dalam metaverse dapat mengantarkan perusahaan meraih kesuksesan pada era industri 5.0. Lantas, sudah siapkah perusahaan Anda melakukannya?