Sejak pandemi Covid-19 melanda, banyak perusahaan harus memutar otak untuk menangani masalah yang terjadi. Dampak dari pandemi ini tidak main-main. Beberapa perusahaan besar sudah mulai tumbang sampai menutup usaha bisnisnya. Perusahaan mencoba mencari jalan keluar agar kegiatan bisnis terus berjalan dan menjaga stabilitas perusahaan dengan tetap menjalankan prosedur kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, salah satunya adalah menjaga jarak. Solusi yang kemudian dipilih adalah hybrid working.
Bagi beberapa perusahaan, hybrid working dianggap efisien untuk menjaga stabilitas perusahaan. Hybrid Working sendiri memiliki artian bekerja secara kombinasi antara bekerja di kantor (WFO), bekerja di rumah (WFH), maupun bekerja di mana saja (WFA). Dengan begini, perusahaan tetap menjalankan prosedur kesehatan dan menjaga pekerjanya dari virus Covid-19.
Hybrid Working dinilai menjadi metode yang paling cocok untuk digunakan pada masa pandemi seperti saat ini. Meskipun metode ini memiliki beberapa kekurangan, tapi kekurangan tersebut masih bisa diatasi dengan bantuan teknologi. Salah satu hal yang dirasakan sebagai kekurangan dalam metode hybrid working adalah melakukan rapat.
Pada kondisi normal, semua pekerja akan melakukan rapat secara tatap muka di dalam satu ruangan. Hal ini akan membuat penyampaian materi menjadi lebih jelas dan tepat. Namun, sejak pandemi dimulai, keadaan seperti itu sudah tidak bisa lagi dilaksanakan. Dengan mengusup metode hybrid working, maka jalan keluar sebagai pengganti rapat tatap muka adalah hybrid meeting.
Konsep hybrid meeting sama seperti konsep hybrid working, yaitu pekerja melakukan rapat secara kombinasi antara WFO, WFH, dan WFA. Perangkat pendukung hybrid meeting ini tentu saja aplikasi konferensi video, seperti Microsoft Teams.
Microsoft Teams sebelumnya memang banyak digunakan oleh banyak perusahaan. Namun, semenjak pandemi, penggunaan Microsoft Teams oleh perusahaan lebih meningkat. Microsoft Teams sejak lama memang memiliki fitur konferensi video yang digunakan untuk melakukan rapat. Saat ini fitur tersebut menjadi lebih laku karena adanya metode hybrid meeting ini.
Sayang, Microsoft Teams memiliki keterbatasan dalam kapasitas peserta. Microsoft Teams hanya mampu menampung 100 peserta dalam konferensi videonya. Namun, Microsoft Teams melihat adanya kebutuhan yang sangat meningkat sehingga mulai memberikan pembaruan pada fitur konferensi video miliknya yang sebelumnya hanya bisa diikuti 100 peserta dan sekarang menjadi 250 peserta. Bagi perusahaan-perusahaan besar, pembaruan ini tentu sangat membantu mengingat peserta rapat mereka memang tidak pernah sedikit.
Selain konferensi video, Microsoft Teams juga memiliki fitur-fitur lain yang berguna bagi perusahaan, misalnya ruang obrolan, komunikasi dengan tim kecil atau tim besar, hingga kolaborasi langsung dengan aplikasi Office (Word, PowerPoint, Excel, Outlook).
Untuk memanfaatkan seluruh fitur tersebut, Anda dapat berlangganan Microsoft 365 dengan menghubungi Solusi melalui tautan berikut atau nomor 021-7201419.