Migrasi dari SQL Server 2008 ke SQL Server 2017, Apa yang Baru?

Pada Juli 2019 mendatang, Microsoft tidak akan lagi memberikan dukungan untuk SQL Server 2008 dan SQL Server 2008 R2. Dengan berakhirnya masa dukungan (end of support) ini, maka tidak akan ada lagi pembaruan untuk SQL versi tersebut.

Artinya, aplikasi dan data akan menghadapi risiko keamanan yang tinggi, mengingat serangan siber juga kian canggih dan makin sering terjadi. Tak hanya itu, server Anda juga tidak akan sesuai lagi dengan sejumlah persyaratan peraturan.

Salah satu opsi yang bisa diambil adalah memigrasi database SQL Server 2008/2008 R2 dengan versi yang lebih baru, yakni SQL Server 2017. Sebagai versi teranyar, SQL Server 2017 memiliki keamanan, performa, ketersediaan, dan inovasi yang lebih baik. Apalagi dengan tambahan dukungan cloud analytics.

Nah, sebelum beralih ke prosedur migrasi, berikut beberapa hal baru yang bisa Anda temukan di SQL Server 2017.

  1. SQL Server 2017 mendukung struktur database Graph yang memungkinkan pengguna menambahkan grafik dan node
  2. Adanya integrasi kode Phyton baru dalam database SQL Server 2017
  3. SQL Server 2017 memperkenalkan fitur keamanan baru yang dinamai CLR Strict Security
  4. Diperkenalkannya fungsi-fungsi baru, seperti STRING_AGG dan TRIM
  5. SQL Server 2017 memberikan dukungan untuk fitur hardware dan storage terbaru

Adanya manfaat tambahan memang merupakan hal yang lumrah jika Anda meng-upgrade software atau server ke versi terbaru. Namun, hal yang tak boleh Anda abaikan juga adalah fakta bahwa terus menggunakan software atau server yang habis masa dukungannya justru akan membawa petaka.

Menggunakan server yang akan end of support tentunya berisiko tinggi terhadap peretasan, pelanggaran kepatuhan, menghabiskan banyak biaya, serta menghambat transformasi digital. Oleh sebab itu, jangan biarkan hal ini mengganggu jalannya bisnis Anda. Segera migrasikan SQL Server 2008/2008 R2 sebelum habis masa dukungannya.