Infrastruktur teknologi informasi (TI) menjadi faktor penting dalam menjalankan bisnis di era modern. Dengan infrastruktur yang kuat, perusahaan bisa menjangkau konsumen dengan cakupan yang lebih luas. Tidak terbatas oleh negara atau benua, tapi seluruh dunia.
Jaringan perusahaan merupakan satu dari sekian banyak infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan bisnisnya di era modern. Keberadaan jaringan dipakai untuk mengatur traffic yang bersumber baik dari dalam ataupun luar perusahaan.
Intensitas traffic tersebut bakal semakin tinggi ketika perusahaan memiliki aplikasi yang dipakai untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Keberadaan aplikasi tersebut, berguna untuk meningkatkan kepuasan pelanggan atas layanan perusahaan, misalnya seperti aplikasi Customer Relationship Management (CRM).
Keberadaan software itu ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, aplikasi bermanfaat untuk menjangkau konsumen dengan lebih luas. Di sisi lain, kalau tidak dikelola dengan baik, aplikasi itu juga bisa memperburuk citra perusahaan.
Aplikasi CRM berjalan dengan baik kalau sanggup meningkatkan hubungan dengan konsumen. Sebaliknya, kalau konsumen kerap kesulitan dalam mengakses aplikasi tersebut, dampak yang muncul adalah sebaliknya. Apalagi, ketika server aplikasi sering down. Bisa dipastikan, konsumen akan kecewa berat dengan pelayanan perusahaan.
Traffic Management untuk Pengelolaan Jaringan Perusahaan yang Optimal
Di sinilah diperlukan peran traffic management yang bertugas untuk mengatur traffic di dalam jaringan perusahaan secara menyeluruh. Ada berbagai metode traffic management yang bisa Anda terapkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknik load balancing.
Load balancing bisa dilakukan dengan menempatkan software atau hardware yang di titik antara server dengan client. Keberadaannya dipakai untuk memastikan agar koneksi atau traffic yang terjadi antara client dengan server tidak putus di tengah jalan.
Cara Kerja dan Keuntungan Pemakaian Load Balancer
Bagaimana cara sebuah load balancer dalam memastikan koneksi yang lancar antara client dengan server? Secara umum, biasanya terdapat sekumpulan server yang dipakai secara bersama untuk melayani traffic dari client. Ketika ada salah satu server yang down, load balancer akan melakukan tugasnya dengan mengalihkan beban kerja ke server lain.
Selain dipakai untuk memastikan koneksi 100% uptime, load balancer juga memberikan manfaat lain bagi perusahaan. Pemakaian load balancer memastikan operasi yang tengah berlangsung tetap bisa berjalan meski ada gangguan pada server. Gangguan ini bisa berbagai macam, misalnya maintenance rutin dan server failure.
Penerapan Load Balancer di Jaringan Perusahaan
Lalu, bagaimana cara menerapkan load balancing di jaringan perusahaan? Metode load balancing bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Hardware load balancing dilakukan dengan menempatkan hardware yang bertugas sebagai router. Sementara itu, software load balancing memanfaatkan perangkat lunak untuk melakukan pengaturan traffic.
Perbedaan mendasar dari kedua metode load balancing ini adalah pada biaya. Hardware load balancing cenderung membutuhkan biaya besar, ditambah lagi dengan pengeluaran untuk maintenance. Sementara itu, software load balancing bisa dilakukan dengan tarif yang jauh lebih ekonomis, dan cocok untuk berbagai jenis perusahaan.