Starlink, Layanan Internet Satelit dari SpaceX

Layanan internet sudah bukan hal baru lagi ini. Namun, pemerataan sinyal yang kuat masih belum terjadi. Di Indonesia sendiri jaringan 4G bahkan belum sampai ke pelosok desa. Namun, cita-cita jaringan 5G sudah digembar-gemborkan. Pemerataan kecepatan internet yang stabil sebenarnya juga belum merata di seluruh dunia. Namun, dengan internet satelit, paling tidak hal itu bisa diatasi.

Sebenarnya apa itu internet satelit? Internet satelit adalah salah satu proses pengaksesan internet yang dibantu dengan satelit komunikasi. Satelit yang digunakan biasanya adalah satelit geostasioner. Internet satelit ini biasanya cocok digunakan di daerah yang memiliki koneksi internet yang buruk, misalnya di pedesaan. Namun, kecepatan internet satelit memang masih di bawah internet kabel dan internet seluler.

Layanan internet satelit ini sebenarnya sudah banyak digunakan. Salah satu yang dikenal saat ini adalah Starlink, layanan internet yang berasal dari SpaceX. Elon Musk memang tidak pernah bercanda bila berbicara tentang teknologi. Starlink diklaim memiliki kecepatan hingga 150 megabyte per second (mbps), salah satu yang tercepat sebagai internet satelit. Starlink bisa memberikan kecepatan yang stabil ke setiap pelosok daerah. Hal itu pernah dilakukan pada tahun 2020 di daerah terpencil dan pedesaan di Amerika.

Bila ingin menikmati layanan Starlink sebenarnya cukup mudah untuk dilakukan. Pertama, masuk ke situs Starlink.com. Lalu situs akan mulai menganalisa tempat tinggal dan mencari alamat. Setelah itu perusahaan akan memberi tahu apakah internet satelit tersedia atau tidak. Jika tersedia, maka akan langsung diberi tahu. Jika belum ada, perusahaan akan memberi kabar kapan Starlink bisa diakses di wilayah tersebut.

Untuk biayanya, saat ini Starlink memasang harga layanan sebesar 99 dollar Amerika Serikat (USD) per bulan atau setara dengan Rp 1,4 juta. Selain biaya bulanan, nantinya akan ada biaya yang dibayar hanya sekali saja untuk parabola Starlink dan router Wi-Fi yang nantinya akan diantarkan oleh perusahaan ke rumah. Harganya sebesar 499 USD atau setara Rp 7,2 juta. Memang harga yang tidak murah, namun seharusnya sepadan bagi orang-orang yang berada di daerah dengan internet yang tidak memadai. Layanan Starlink juga memiliki layanan premium. Perbedaan layanan ini adalah koneksi internet yang lebih cepat dan lebih stabil. Namun, biaya yang dirogoh per bulannya bisa empat kali lipat, yaitu 500 USD per bulan.

Menurut pengguna, kecepatan Starlink ini mencapai 100-200 Mbps untuk kecapatan unduh dan mencapai 30 mbps dalam kecepatan unggah. Latensi yang datang sekitar 20 milidetik yang memiliki ukuran yang sama dengan internet berbasis darat. SpaceX bahkan berencana akan meningkatkan kecepatan hingga 300 Mbps. Peningkatan kecepatan ini nantinya akan terjadi ketika SpaceX merilis lebih banyak satelit Starlink. Dan dalam jangka panjang, SpaceX ingin ribuan satelit agar kecepatan unduhan sampai 1 hingga 10 gigabyte per second (Gbps). Hal itu tentunya patut ditunggu di masa depan nanti.